PEMBELAJARAN DENGAN METODE PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Inspiratif/ Interaktif/ Inovatif, Kritis
/ Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Dalam PAIKEM digunakan prinsip-prinsip pembelajaran
berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang
dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara
akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang
dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Prinsip pembelajaran
berbasis kompetensi adalah sebagai berikut: Berpusat pada peserta didik agar
mencapai kompetensi yang diharapkan.
Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga
keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain
kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar
secara aktif dalam mencapai kompetensinya. Pembelajaran terpadu agar kompetensi
yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang
terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu
kesatuan.
Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya
keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik,
potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan
jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal
dan mengembangkan peserta didiknya. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan
terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga
mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan
layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau
melanjutkan pada kompetensi berikutnya. Pembelajaran dihadapkan pada situasi
pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis,
kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu
mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau
konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. Berpikir kritis adalah
kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan
masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan
pencarian ilmiah.
Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk
meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insigt) dalam
mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah (problem
solving) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan,
kesulitan maupun ancaman. Metode problem solving (metode pemecahan masalah)
bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode
berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya
dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Pembelajaran dilakukan
dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar
beragam bagi peserta didik. Pembelajaran berbasis PAIKEM membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir
kreatif (critical dan creative thinking). Berpikir kritis adalah suatu
kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan
masalah menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian
ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan
kemurnian (orginality), ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan
sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau
kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah
diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya
yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati
oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan, kemacetan lalu
lintas, pembusukan makanan, wabah penyakit, kegagalan panen, pemalsuan produk,
atau soal-soal dalam setiap mata pelajaran yang membutuhkan analisis dan
pemahaman tingkat tinggi, Dsb.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMP. 2008. Bahan
Sosialisasi KTSP. Jakarta.
2.
Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMA. 2009.
Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Bahan Bimbingan Teknis KTSP. Jakarta.
Hamalik, Oemar. 1990.
3.
Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito Sudjana, Nana. 1989.
4.
Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Menga-jar. Bandung: Sinar Baru. Syaodih, Nana. 2004.
5.
Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. andung. Kesuma
Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar