Kerangka Pertemuan Pendalaman Kitab Suci BKSN 2012
Posted on 22 Agustus 2012 by Admin
Selama Bulan Kitab Suci 2012 ini
kita akan mendalami Kitab Suci dengan mempergunakan metode Lectio
Divina. Untuk memahami tentang Lectio Divina, baiklah kita lebih dulu
mengingat kembali apa itu doa. Ketika orang berdoa, ia berkomunikasi
dengan Allah. Komunikasi yang dimaksudkan bukanlah komunikasi satu arah,
dalam arti hanya satu pihak yang berbicara, melainkan komunikasi dua
arah (dialog). Doa merupakan dialog antara Allah dengan kita. Ketika
Allah bersabda, kita mendengarkan lalu kita menyampaikan tanggapan
terhadap Sabda Allah itu. Sabda yang telah didengarkan itulah yang
dibawa ke dalam kehidupan untuk dilaksanakan.
Doa sebagai dialog ini dapat dilaksanakan dalam Lectio Divina, yaitu pembacaan Kitab Suci yang direnungkan dengan tujuan:
- Berdoa dari Kitab Suci.
- Hidup dari Sabda Allah.
Allah bersabda ketika kita membaca Al Kitab (Lectio) dan kita mendengarkan lalu merenungkan untuk memahaminya (Meditatio). Selanjutnya kita menyampaikan tanggapan dalam doa (Oratio). Sabda Allah yang kita dengarkan itu selalu kita ingat setiap saat dalam kehidupan kita (Contemplatio) dan kita jalankan dalam kehidupan nyata (Actio).
- Lectio. Pada tahap Lectio ini kita membaca teks untuk memahami apa yang dikatakan oleh teks. Dalam Kelompok Kitab Suci tahap ini dapat dilakukan demikian: Pemandu membacakan dan memberi penjelasan atau berdiskusi untuk memahami isi teks.
- Meditatio.Pada tahap meditatio, kita berusaha
menemukan arti teks dan menerapkannya pada diri sendiri. Dalam Kelompok
Kitab Suci, para peserta diajak masuk dalam suasana hening dengan mata
terpejam untuk:
- Membayangkan peristiwa yang diceritakan atau mengingat kembali teks.
- Mencari: “Pesan apa yang saya pelajari dari Sabda yang baru direnungkan.”
- Apa peran pesan itu bagi saya: mengingatkan, menegur, menguatkan, menghibur?
- Dari perumpamaan ini saya melihat orang Samaria sebagai teladan dalam menolong: ia mau menolong mulai dari melihat, tergerak hatinya, dan melakukan pertolongan.
- Melalui perumpamaan ini Tuhan Yesus mengingatkan saya karena selama ini hanya melihat dan tergerak oleh belas kasihan, tetapi jarang mau memberikan pertolongan.
- Oratio. Pada tahap ini,
kita menyampaikan doa yang digerakkan dan diilhami oleh Sabda. Doa ini
merupakan tanggapan kita atas Sabda yang baru kita dengarkan, bisa
berupa pujian, syukur, permohonan, dan sebagainya. Dalam Kelompok Kitab
Suci, perserta diajak untuk mempersiapkan doa secara tertulis. Contoh
(bacaan tentang Orang Samaria yang murah hati):
- Allah Bapa mahapengasih, anugerahkanlah belas kasih dalam diri kami agar mampu memberikan pertolongan yang nyata kepada sesama yang mengalami kesulitan.
- Kemudian satu demi satu, peserta diminta untuk membacakan doa yang telah dituliskan. Rangkaian doa ditutup dengan doa “Bapa Kami.”
- Contemplatio. Contemplatio merupakan sikap hidup di hadirat Allah. Kita menjalani kehidupan sambil memandang Allah dan selalu menyadari bahwa Allah itu sealu kita ingat dalam kehidupan kita.
- Actio. Actio merupakan tindakan nyata untuk melaksanakan Sabda Allah yang didengarkan. Dengan demikian, kehendak Allah yang dinyatakan dalam Kitab Suci terlaksana dalam kehidupan kita.
Karena yang penting adalah bersama-sama
membaca dan merenungkan teks-teks suci, jumlah peserta yang ideal adalah
yang memungkinkan semua peserta terlibat (membaca, merenung, bertanya,
atau berpendapat), yakni antara 5-10 orang. Jadi jika yang datang dalam
Pendalaman Kitab Suci di lingkungan hanya sedikit, jangan berkecil hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar