PERTEMUAN IV
YESUS MENGUBAH AIR MENJADI ANGGUR
(Yohanes 2:1-11)
Nyanyian Pembuka (fakultatif)PembukaP : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta
kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U :
Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat
Pemandu menyampaikan
pengantar singkat mengenai Teks yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa
juga ditambahkan
Pernyataan Tobat, tetapitidak harus.
Doa Pembuka
P :
Marilah kita berdoa bersama-sama
U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu
adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan
membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami
mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan
sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi
kami dari pikiran-pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati
kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat
mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu
sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Lectio (Membaca) - Yohanes 2:1-11
Teks Kitab Suci dibaca: bisa
oleh pemanduatau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa
bergantian ayat per ayat.
Sangat diharapkan agar teks dibaca
berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapatmeresapkan dan memahami
sabda Tuhan.Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini
terjadi di Kana yang di Gelilea. Pada waktu itu, Yesus sudah meninggalkan
Nazaret dan menetap di Kapernaum. “Ia meninggalkan Nazaret dan menetap
di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali” (Mat 4:13).
Mengingat bahwa Ibu Yesus ada di sana (ay. 1),sementara Yesus juga
diundang ke pesta itu (ay. 2), tampaknya yang empunya pesta mempunyai
hubungan erat dengan keluarga Yesus. Begitu eratnya sehingga Yesus, yang
waktu itu tidak berada di rumah, merasaperlu untuk datang ke perkawinan
tersebut.Dalam Injil Yohanes, Bunda Yesus memang tidak pernah disebut
dengan namanya. Ia selalu disebut dengan „Ibu Yesus‟ (Yoh 2:1.3.5.12;
19:25).
Cara penyebutan ini merupakan sebuah kebiasaan di kalangan orang
Timur
Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Tengah yang menjadi gelar penghormatan untuk memuji seorang ibu yangmemiliki anak. Pesta itu berlangsung sangat meriah dan para tamu yang hadir lebih banyak daripada yang diharapkan sehingga tuan rumah kehabisan anggur. Artinya, keluarga yang punya hajat ini kemungkinan keluarga terpandang dan mempunyai banyak relasi sehingga tamunya banyak. Meski Yesus memprioritaskan misinya untuk orang-orang miskin dan kecil, namun Yesus tidak anti orang yang besar dan kaya. Dalam pesta seperti itu tuan rumah pertama-tama menyajikan anggur yang baik.
Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Tengah yang menjadi gelar penghormatan untuk memuji seorang ibu yangmemiliki anak. Pesta itu berlangsung sangat meriah dan para tamu yang hadir lebih banyak daripada yang diharapkan sehingga tuan rumah kehabisan anggur. Artinya, keluarga yang punya hajat ini kemungkinan keluarga terpandang dan mempunyai banyak relasi sehingga tamunya banyak. Meski Yesus memprioritaskan misinya untuk orang-orang miskin dan kecil, namun Yesus tidak anti orang yang besar dan kaya. Dalam pesta seperti itu tuan rumah pertama-tama menyajikan anggur yang baik.
Kalau anggur yang
baik sudah habis, baru disajikan anggur yang kurang baik. Masalah terjadi
ketika anggur habis. Jangankan anggur yangbaik, yang kurang baik pun
tidak ada lagi.
Terjadilah kepanikan besar ditengah pesta itu karena
tidak ada lagi anggur yang dapat disajikan sementara masih banyak tamu
yang hadir.
Apalagi, waktu sudah malam sehingga orang tidak dapat lagi
membeli anggur. Tuan rumah dan penyelenggara pesta bisa dilanda rasa malu
karena dapat dituduh mengundang orang untuk datang ke pesta, tetapi
tidak menjamunya.
Menurut tradisi Yahudi, hari perkawinan dan lamanya
pesta berbeda-beda, sesuai dengan siapa yang menikah. Jika mempelai
wanita adalah seorang gadis, perkawinan diadakan pada hari Rabu dan pesta
perkawinan berlangsung selama tujuh hari (Kej. 29:27; Hak 14:12). Jika
mempelai wanita adalah seorang janda, perkawinan diadakan pada hari Kamis
dan pesta berlangsung selama 3 hari.
Jika penikahan itu antara janda
dan duda, pesta hanya berlangsung sehari.
Kita tidak tahu persis
kapan keluarga yang punya hajat ini kekurangan anggur dan berapa lama
pesta diadakan. Yang jelas, anggur sebagai hidangan utama habis, padahal
pesta belum selesai. Melihat situasi ini, Maria mendatangi Yesus dan
memberitahu, “Mereka kehabisan anggur” (ay. 3). Yesus memang belum pernah
melakukan mukjizat sebelumnya, namun Maria sungguh mengenal Yesus.
Ia mengetahui bahwa Yesus dapat melakukan sesuatu untuk menolong mereka.
Maka, ketika Yesus menjawab, “Mau apa engkau daripada-Ku lbu? Saatku
belum tiba!” (ay. 4), Maria tetap tenang. Ia tidak menghiraukan keberatan
Yesus. Ia langsung menemui para pelayan dan meminta mereka untuk
melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Yesus (ay. 5).Walaupun
tampaknya keberatan, Yesus memenuhi permintaan ibu-Nya. Ia menyuruh para
pelayan mengisi tempayan yang biasa dipakai untuk membasuh kaki para tamu
dengan air. “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air” (ay. 6-7).
Setiap tempayan itu dapat diisi dengan 80-120 liter air. Kemudian Yesus
meminta pelayan mencedok air itu dan memberikannya kepada pemimpin pesta.
Air yang biasa digunakan untuk membasuh kaki itu telah berubah menjadi
anggur yang terbaik (ay. 8-9). Tempayan yang tadinya merupakan tempat air
sebagai sarana penyucian menurut adat Yahudi, kini diubah menjadi tempat
untuk anggur. Ketika pemimpin pesta itu mencicipi air yang te1ah menjadi
anggur, ia bingung bagaimana mungkin tiba-tiba ada anggur terbaik. Ia
pun menyaksikan
Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan memanggil
mempe1ai laki-laki lalu berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan
anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang
baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang”
(ay. 9-10). Untung, mereka mengundang Bunda Maria dan lebih-lebih Yesus
sehingga masalah teratasi dengan baik. Sekarang, tuan rumah dapat menjamu
para tamu yang masih berdatangan dan mereka pun, terutama mempelai
itu,terhindar dari rasa malu. Kisah ditutup dengan ay. 11 yang berbunyi
“Hal itu dilakukan Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama
dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya,
dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Para pelayan, para murid Yesus
dan kita sebagai pembaca menjadi saksi mukjizat yang dibuat
Yesus.
Meditatio (Merenungkan)
Pemandu mengajak peserta untuk hening
dengan mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat
atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa
disampaikantuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang
terjadi, suasana dalam perkawinan, para tamu berdatangan termasuk
Yesus dan para murid. Betapa bahagianya kedua mempelai dan keluarga
mereka. Para pelayan menghidangkan jamuan dan para tamu menikmati
dengan sukacita. Tiba-tiba, anggur habis. Tuan rumah bingung bukan
kepalang. Bunda Maria menangkap apa yang terjadi kemudian mendekati
Yesus, dan seterusnya …. Sampai akhirnya mereka kembali bersukacita
karena tiba-tiba ada persediaan anggur terbaik yang melimpah.
Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks
secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat
berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.
2.
Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan?
Misalnya:
1)
Keluarga yang mengadakan pesta dan mengundang Yesus serta Bunda
Maria. Untung mereka mengundang Yesus dan Bunda Maria sehingga
ketika muncul masalah, dapat teratasi dengan baik.
2) Bunda Maria
sangat peka terhadap persoalan yang terjadi. Tanpa ragu, ia juga
memohon agar Yesus, puteranya, berbuat sesuatu untuk menolong
mereka.
3) Para pelayan manut, tanpa banyak tanya melakukan apa yang
diperintahkan Bunda Maria dan Yesus.
4) Yesus berkenan hadir dalam
pesta perwakinan memenuhi dan menghormati undangan tuan rumah.
Meskipun mengatakan „saatnya belum tiba‟, akhirnya Yesus berbuat
sesuatu. Kehadiran Yesus menjadikan masalah dapat teratasi dengan
baik.
Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan
itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya?
Misalnya:
Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan:
Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan:
1) Saya terkesan dengan
keluarga yang punya hajat. Mereka mengundang Yesus dan Bunda
Maria. Saya juga akan selalu mengundang Yesus dan Bunda Maria
dalam keluarga saya dan dalam kehidupan sehari-hari melalui
doa-doa yang tekun.
2) Saya diingatkan untuk seperti Bunda Maria,
yaitu menjadi orang yang peka terhadap orang lain, khususnya
mereka yang sedang mengalami kesulitan. Kemudian seturut
kemampuan, saya akan berusaha membantu mencari solusi.
3)
Seringkali, saya merasa tidak tahu apa kehendak Tuhan. Namun, saya
diingatkan untuk seperti para pelayan, yang kendati tidak tahu
apa maksud Tuhan, tetap melaksanakan dengan taat, tanpa banyak
tanya. Hasilnya pasti baik.
4) Saya terkesan dengan Yesus yang
berkenan hadir memenuhi undangan keluarga yang punya hajat. Maka,
iman saya sungguh diteguhkan: Yesus pun pasti juga berkenan untuk
selalu hadir dalam hidup dan keluarga saya serta membantu saya
menghadapi berbagai macam persoalan yang saya hadapi.
Keempat
pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang paling
mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk
dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau
kata-kata mana yang mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang
didapatkan!
5. Sharing : bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda!
(Usahakan agar semua sharing sehingga saling menguatkan dan
meneguhkan)
Oratio (Berdoa)
Pemandu mengajak peserta untuk berdoa
berdasarkan renunganatas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta
diminta membuat dan menulis doa nyater lebih kemudian membacakannya.
Namun, bisa juga doanya langsung (spontan) Isi doa, misanya
1) Bersyukur
karena diteguhkan;
2) Mohon ampun danbersyukur karena ditegur dan
diingatkan;
3) Mohon berkat untuk niat yangakan dilaksanakan.
Setelah
semua menyampaikan doanya, didoakan “BapaKami” secara
bersama-sama.
Contemplatio in Actione
Pesan dan inspirasi yang
didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan
sehari-hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang
akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun
Niat )
Berkat :
Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan
melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka
kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau
doa malam, baru kemudian berkat.
P : Semoga, kita semua dan niat-niat
kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan
diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh
Kudus.
U : Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)
Menyaksikan Mukjizat Tuhan
Panduan Pertemuan Kesimpulan & Catatan : Sebaiknya setiap
kali pertemuan dibuatkan catatan sebagai dokumentasi. Misalnya dengan
form sbb:
1. Bagian kisah/peristiwa dan kata-kata/kalimat yang mengesan:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………2.
2. Pesan/inspirasi yang saya
dapatkan:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………3.
3. Doa
saya………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………4.
4. Niat
saya:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..