Powered By Blogger

Jumat, 26 Oktober 2012

Kepemimpinan

Definisi Kepemimpinan Dan Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Definisi Kepimpinan:

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.


Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok

Sumber: http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan:

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Sumber: http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia

EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN

Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya Kepemimpinan Moralis

GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Sumber: http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.

Refrensi:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/#ixzz1ijX4CPTU

http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia

http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html

Minggu, 14 Oktober 2012

Tujuh Sakramen dalam Gereja Katolik


Dimana letaknya iman Katolik seperti tujuh sakramen dalam Kitab Suci?
Silahkan klik link ayat-ayat yang terdapat pada bagiannya masing-masing untuk membacanya.


Baptis/ Permandian






Sakramen Baptis/ Permandian


“ Dan kemudian para katekumen (calon baptis) dibawa kepada kami dimana ada air, dan kemudian mereka lahir kembali dengan cara yang sama seperti kami sendiri telah dilahirkan kembali.” Martir Justin (sebelum 165 M)

"Then the catechumens are brought by us to where there is water, and they are reborn into the same manner in which we ourselves were reborn." -- Justin Martyr (before 165 AD)



Telah Diramalkan Dalam Kitab Perjanjian Lama
Yeh36:25 ; 1Pet3:20-21

Yohanes Pembabtis mempersiapkan ‘jalan’
Mrk1:4 ; 8 ; Kis1:5 ; Kis11:16 ; Kis19:4

Dilanjutkan oleh Para Rasul
Yoh4:2

Di Dalam Nama Kristus
Kis2:38 ; Kis8:16 ; Kis10:48 ; Kis19:5 ; Why14:1 ; Why22:4

Di Dalam Nama Trinitas
Mat28:19

Untuk Semua Manusia
Mat28:19 ; Mrk16:15-16 ; Luk24:47 ; Kis2:38

Dibaptis ke Dalam Kristus
1Kor12:13 ; Gal3:27

Dibaptis Dalam Kematian-Nya
Rom6:3

Dibaptis Untuk Memperoleh Hidup Yang Baru
Rom6:4 ; Tit3:5

Dibaptis Dengan Air dan Roh Kudus
Yoh3:5 ; Ef5:26 ; Tit3:5

Hanya Ada Satu Baptisan
Ef4:5

Mengapa Pembaptisan Sangat Perlu
Mrk16:16 ; Yoh3:5

Untuk Penebusan / Pengampunan Kita
1Yoh5:6

Yang Menyucikan
1Kor6:11 ; Ef5:26

Yang Membenarkan
1Kor6:11

Kepastian Akan Kebangkitan Kita
Rom6:3-5 ; 1Kor15:29

Pemberian Cuma-Cuma Dari Tuhan
Tit3:5

Menghapuskan Dosa
1Pet3:21 ; Kis2:38 ; Kis22:16




Pengakuan Dosa/ Tobat





Sakramen Pengakuan Dosa/Tobat



Berdamai / Bersatu Kembali Dengan Allah (Rekonsiliasi) / Pengakuan Dosa

Tuhan Mengampuni Dosa
Mrk2:7 ; Luk5:21

Kristus Mempunyai Kuasa Untuk Mengampuni Dosa
Mat9:6 ; Mrk2:10 ; Luk5:24 ; Kol3:13

Tentang Pengakuan Dosa yang diajarkan oleh Kristus
Yoh20:22-23

Pengampunan harus melalui Kristus
2Kor2:10

Adalah Untuk Berdamai Kembali Dengan Kristus
2Kor5:18

Perdamaian / Penyatuan Ini Berasal Dari Kristus
Rom5:11 ; Kol1:20 ; Ibr1:3

Kekuasaan Untuk Mengampuni Telah Diberikan Oleh Kristus
Yoh20:23 ; 2Kor5:18

Tingkatan Dosa (Yang Membawa Maut atau Yang Dapat Dimaafkan ?)
1Yoh5:16

Penalti / Silih, Mendamaikan dan Mempersatukan Kembali Pendosa kepada Persatuan Orang Orang Percaya
2Kor2:5-8

"Jikalau Kamu Mengampuni Dosa Orang, Dosanya Diampuni."
Yoh20:22-23

Mengikat di Dunia dan di Surga.
Mat18:18

Wadah Bagi Perdamaian / Penyatuan Kembali Dengan Tuhan
2Kor5:18

Pengampunan Dosa, Menyembuhkan Penyakit, Pengakuan Dosa.
Yak5:14-16



Ekaristi/ Perjamuan Kudus





Sakramen Ekaristi


“Orang yang paling menentang upacara Kristen pun mengakui bahwa jika Gereja Katholik tidak mempelopori perjamuan roti dan anggur, maka orang lain pasti akan melakukannya.” G. K. Chesterton

"The most ferocious opponent of the Christian ceremonials must admit that if Catholicism had not instituted the bread and wine, somebody else would most probably have done so." G. K. Chesterto


Dinamakan Perjamuan Makan Malam Tuhan
1Kor11:20 acuan ini kurang pas ?

Disebut Agape (Pesta Cinta Kasih)
Yudas 12

Disebut Dengan Peristiwa Pemecahan Roti
Kis2:42

Dijanjikan Oleh Kristus
Yoh6:27-59

Dimulai / Diajarkan Oleh Kristus
Mat26:26-29 ; Mrk14:22 ; Luk22:15-20 ; 1Kor11:23-25

Kristus Benar Benar Hadir
Mat26:26 ; Mrk14:22 ; Luk22:19 ; Yoh6:35 ; Yoh6:41 ; Yoh6:51-58 ; 1Kor11:27-29

Peringatan akan Kalvari
Mat26:28 ; Luk22:19-20 ; 1Kor10:16 ; 1Kor11:25-26

Mempersatukan Kita Dalam Kristus
Kis2:42 ; Rom12:5 ; 1Kor10:17

Diperbolehkan Menerima Salah Satu Wujud Suci, Hanya Roti atau Anggur Saja
Luk24:30 ; Yoh6:51 ; Yoh6:57-58 ; Kis20:7 ; 1Kor10:17 ; 1Kor11:27

Sumber kehidupan Kekal Dalam Tuhan
Yoh6:27 ; Yoh6:33 ; Yoh6:50-51 ; Yoh6:58 ; 1Kor11:30

Yesus Adalah Roti Kehidupan
Yoh6:35-51

Inilah Tubuh-Ku Inilah Darah-Ku
Mat26:26-27 ; Mrk14:22-24 ; Luk22:19-20 ; 1Kor10:24-25

Akibat Yang Serius Dari Dosa Terhadap Tubuh dan Darah
1Kor11:26-30

Dialog Panjang tentang Ekaristi, Yesus Benar-Benar Hadir, Dimana Yesus Secara Jelas Mengatakan “Tubuh Dan Darah-Ku”
Yoh6:32-58



Krisma/ Penguatan





Sakramen Krisma/ Penguatan


Pengurapan. Simbol dari pengurapan dengan minyak yang juga adalah pertanda Roh Kudus, sehingga menjadi satu dalam Roh Kudus. Dalam inisiasi sebagai seorang Kristen, pengurapan adalah tanda sakramen dari pernyataan Setuju (Konfirmasi), disebut “peng-Khrisma-an” di Gereja Gereja di Timur. Makna dan Kekuatan Sesungguhnya hanya bisa didapat bila dipersatukan dengan pengurapan yang dilakukan oleh Roh Kudus, oleh Yesus. Krisus (dalam bahasa Yahudi “Mesias”) berarti Dia “Yang Diurapi” oleh Roh Kudus. – Katekismus Gereja Katholik

Anointing. The symbolism of anointing with oil also signifies the Holy Spirit, to the point of becoming a synonym for the Holy Spirit. In Christian initiation, anointing is the sacramental sign of Confirmation, called "chrismation" in the Churches of the East. Its full force can be grasped only in relation to the primary anointing accomplished by the Holy Spirit, that of Jesus. Christ (in Hebrew "messiah") means the one "anointed" by God's Spirit. -- The Catechism of the Catholic Church

Roh Kudus Tinggal Dalam Diri Kita
Yoh14:17 ; Kis2:4 ; Kis10:44

Dijanjikan Oleh Kristus
Yoh14:16 ; Yoh14:26 ; Yoh15:26

Dianugerahkan Dengan Menumpangkan Tangan
Kis8:17 ; Kis19:6

Berbeda Dari Baptisan
Kis8:15

Diterima Sebelum Dibaptis
Kis10:44

Diterima Setelah Dibaptis
Kis2:38 ; Kis8:14-17 ; Kis19:5-6



Perkawinan






Sakramen Perkawinan


Dipersatukan Oleh Tuhan Allah
Kej1:28 ; Kej2:18 ; Tob8:5-7 ; Mat19:6

Hubungan Dalam Pernikahan menyerupai Kristus dan Gereja-Nya
Ef5:21-23

Dua Menjadi Satu Daging
Kej2:23-24 ; Mat19:3-6 ; Ef5:31

Hendaknya saling menghormati satu sama lainnya
1Kor7:4 ; Ef5:21-25 ; Ef21:33 ; Kol3:18-19

Persatuan Itu Kudus
1Kor7:13-14 ; Ef5:25-26

Supaya Mendapatkan Anak
Kej1:28

Perpisahan hanya Baik Untuk Jangka Waktu Pendek
1Kor7:1-5

Anak Anak Adalah Berkat Dari Tuhan
Kej24:60 ; Kej30:1-3 ; Mzm127:3 ; 1Sam1:6 ; Luk1:25

Perceraian Itu Dilarang
Mat5:32 ; Mat19:9 ; Mak10:2-12 ; Luk16:18 ; 1Kor7:10

(Hanya) Kematian (Yang Bisa) Memutuskan Pernikahan
Rom7:2 ; 1Kor7:39

Panggilan Selibat, Beberapa Orang Dipanggil Untuk Hidup Selibat (Paulus dan Banyak Pewarta Yang Lain Tidak Menikah, Yesus Tidak Menikah)
Mat19:12 ; 1Kor7:25


Pembatalan atau Perceraian?

Pembatalan atau Perceraian? Kita harus mengerti perbedaannya

Salah satu kesalah-pahaman yang paling umum tentang Ajaran Katholik adalah perbedaan antara Pembatalan dan Perceraian. Kadang-kadang orang menyamakan Pembatalan dengan Perceraian Katholik – Tidak ada lagi yang bisa lebih keliru. Bagi Orang Katholik tidak Ada Perceraian (lihat Mat5:32 ; Mat19:9 ; Mrk10:2-12 ; Luk16:18 ; 1Kor7:10). Pembatalan adalah Sebuah Pernyataan dari Gereja bahwa sebuah Sakramen Pernikahan tidak pernah terjadi / berlangsung.

One of the most common misunderstandings about Catholic teaching is the difference between an annulment and a divorce. Often people say an annulment is just a Catholic divorce -- nothing could be further from the truth. To Catholics there is no divorce (ref Mat5:32 ; Mrk10:2-12). An annulment is a statement by the Church that a sacramental marriage has never taken place.

Ambillah contoh seseorang yang dipaksa untuk menikah. Gereja akan mengatakan bahwa itu bukanlah pernikahan Kristen yang Sah. Hukum Sipil juga mengatakan hal yang sama. Pernikahan dibawah todongan senjata bukanlah pernikahan Kristen yang Sah.

Take for example someone who is forced into a marriage. The Church would say that is not a Christian marriage. Civil law is exactly the same. A shotgun wedding is not a Christian marriage.

Bagi orang Kristen ada beberapa alasan lagi untuk mendapatkan pembatalan. Gereja selalu mengajarkan bahwa pernikahan harus bersifat terbuka untuk mendapatkan anak. Jika satu pasangan menikah tapi tidak mempunyai niatan untuk memiliki anak, maka Gereja bisa memutuskan bahwa pernikahan ini tidak sacramental dan tidak bermakna. (Hati-hati untuk tidak mengartikan bahwa engkau harus mempunyai anak untuk dapat dikatakan memiliki pernikahan yang sah – engkau hanya diharuskan untuk bersikap terbuka untuk mendapatkan anak.

For Christians there are other reasons for granting an annulment. The Church has always taught that a marriage should be open to children. If a couple gets married but has no plans for children, then the Church might rule that marriage is not sacramental and is in fact null. (Be careful not to read this to mean you must have children to have a valid marriage -- you must only be open to children.)

Pembatalan adalah sebuah pernyataan dari Gereja bahwa sebuah Sakramen Pernikahan tidak pernah terjadi. Perceraian adalah sebuah pernyataan dari lembaga sipil bahwa sebuah pernikahan telah berakhir.

An annulment is a statement by the Church that a sacramental marriage did not occur. A divorce is a statement by a civil authority that a marriage is dissolved.




Pengurapan Orang Sakit/ Peminyakan





Sakramen Pengurapan Orang Sakit


Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan, Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. – Yak5:14-15

Is anyone among you sick? He should summon the presbyters of the church, and they should pray over him and anoint (him) with oil in the name of the Lord, and the prayer of faith will save the sick person, and the Lord will raise him up. If he has committed any sins, he will be forgiven. - James 5:14

Minyak Yang Digunakan Untuk Mengurapi Orang Sakit
Mrk6:13 ; Yak5:14

Diterima Dengan Iman Dalam Doa
Yak5:15

Dalam Nama Tuhan
Yak5:14

Juga Mengampuni Dosa
Jas 5:15

Mengembalikan Kesehatan
Mrk6:13 ; Yak5:15



Tahbisan





Sakramen Tahbisan


Tugas Dan Fungsi Imam Dalam Kitab Perjanjian Lama
Ul33:7-11

Keimamatan Melkisedek diatas Keimamatan Aaron
Ibr7:1-17 ; Ibr8:1-13

Melkisedek Menulis Tentang Kristus
Mzm110:4 ; Ibr5:6 ; Ibr5:10 ; Ibr6:20

Keimamatan Kristus Yang Sempurna
Ibr3:1-4 ; Ibr7:27 ; Ibr8:4-6 ; Ibr9:12-14 ; Ibr9:25 ; Ibr10:5

Pemanggilan Keduabelas Rasul
Mat10:1 ; Mat16:16-19 ; Luk6:13 ; Luk22:32 ; Yoh21:15-17

Berkat Untuk Para Rasul
Yoh20:22

Pengutusan Para Rasul (Karya Kerasulan)
Mat28:19 ; Mrk16:15 ; Luk24:47 ; Yoh20:21

Penumpangan Tangan Sebagai Tanda Untuk Meneruskan Keimamatan
1Tim4:14 ; 1Tim5:22 ; 2Tim1:6 ; Tit1:5

Tugas dari Seorang Imam
Mal1:11 ; Mat28:19 ; Yoh20:23 ; 1Kor11:24 ; Yak5:14

Tingkatan Autoritas
1Kor12:28 ; Ef4:11 ; 1Tes5:12 ; Yak3:1

Keimamatan Orang Percaya
Ef2:19-20 ; 1Pet2:5 ; 1Pet2:9

Berdoalah Untuk Karya Ke-imamat-an
Mat9:37-38 ; Luk10:2

Keimamatan dalam Era Perjanjian Baru
Rom15:16


Dimana letaknya iman Katolik seperti tujuh sakramen dalam Kitab Suci?
Silahkan klik link ayat-ayat yang terdapat pada bagiannya masing-masing untuk membacanya.


Baptis/ Permandian






Sakramen Baptis/ Permandian


“ Dan kemudian para katekumen (calon baptis) dibawa kepada kami dimana ada air, dan kemudian mereka lahir kembali dengan cara yang sama seperti kami sendiri telah dilahirkan kembali.” Martir Justin (sebelum 165 M)

"Then the catechumens are brought by us to where there is water, and they are reborn into the same manner in which we ourselves were reborn." -- Justin Martyr (before 165 AD)



Telah Diramalkan Dalam Kitab Perjanjian Lama
Yeh36:25 ; 1Pet3:20-21

Yohanes Pembabtis mempersiapkan ‘jalan’
Mrk1:4 ; 8 ; Kis1:5 ; Kis11:16 ; Kis19:4

Dilanjutkan oleh Para Rasul
Yoh4:2

Di Dalam Nama Kristus
Kis2:38 ; Kis8:16 ; Kis10:48 ; Kis19:5 ; Why14:1 ; Why22:4

Di Dalam Nama Trinitas
Mat28:19

Untuk Semua Manusia
Mat28:19 ; Mrk16:15-16 ; Luk24:47 ; Kis2:38

Dibaptis ke Dalam Kristus
1Kor12:13 ; Gal3:27

Dibaptis Dalam Kematian-Nya
Rom6:3

Dibaptis Untuk Memperoleh Hidup Yang Baru
Rom6:4 ; Tit3:5

Dibaptis Dengan Air dan Roh Kudus
Yoh3:5 ; Ef5:26 ; Tit3:5

Hanya Ada Satu Baptisan
Ef4:5

Mengapa Pembaptisan Sangat Perlu
Mrk16:16 ; Yoh3:5

Untuk Penebusan / Pengampunan Kita
1Yoh5:6

Yang Menyucikan
1Kor6:11 ; Ef5:26

Yang Membenarkan
1Kor6:11

Kepastian Akan Kebangkitan Kita
Rom6:3-5 ; 1Kor15:29

Pemberian Cuma-Cuma Dari Tuhan
Tit3:5

Menghapuskan Dosa
1Pet3:21 ; Kis2:38 ; Kis22:16




Pengakuan Dosa/ Tobat





Sakramen Pengakuan Dosa/Tobat



Berdamai / Bersatu Kembali Dengan Allah (Rekonsiliasi) / Pengakuan Dosa

Tuhan Mengampuni Dosa
Mrk2:7 ; Luk5:21

Kristus Mempunyai Kuasa Untuk Mengampuni Dosa
Mat9:6 ; Mrk2:10 ; Luk5:24 ; Kol3:13

Tentang Pengakuan Dosa yang diajarkan oleh Kristus
Yoh20:22-23

Pengampunan harus melalui Kristus
2Kor2:10

Adalah Untuk Berdamai Kembali Dengan Kristus
2Kor5:18

Perdamaian / Penyatuan Ini Berasal Dari Kristus
Rom5:11 ; Kol1:20 ; Ibr1:3

Kekuasaan Untuk Mengampuni Telah Diberikan Oleh Kristus
Yoh20:23 ; 2Kor5:18

Tingkatan Dosa (Yang Membawa Maut atau Yang Dapat Dimaafkan ?)
1Yoh5:16

Penalti / Silih, Mendamaikan dan Mempersatukan Kembali Pendosa kepada Persatuan Orang Orang Percaya
2Kor2:5-8

"Jikalau Kamu Mengampuni Dosa Orang, Dosanya Diampuni."
Yoh20:22-23

Mengikat di Dunia dan di Surga.
Mat18:18

Wadah Bagi Perdamaian / Penyatuan Kembali Dengan Tuhan
2Kor5:18

Pengampunan Dosa, Menyembuhkan Penyakit, Pengakuan Dosa.
Yak5:14-16



Ekaristi/ Perjamuan Kudus





Sakramen Ekaristi


“Orang yang paling menentang upacara Kristen pun mengakui bahwa jika Gereja Katholik tidak mempelopori perjamuan roti dan anggur, maka orang lain pasti akan melakukannya.” G. K. Chesterton

"The most ferocious opponent of the Christian ceremonials must admit that if Catholicism had not instituted the bread and wine, somebody else would most probably have done so." G. K. Chesterto


Dinamakan Perjamuan Makan Malam Tuhan
1Kor11:20 acuan ini kurang pas ?

Disebut Agape (Pesta Cinta Kasih)
Yudas 12

Disebut Dengan Peristiwa Pemecahan Roti
Kis2:42

Dijanjikan Oleh Kristus
Yoh6:27-59

Dimulai / Diajarkan Oleh Kristus
Mat26:26-29 ; Mrk14:22 ; Luk22:15-20 ; 1Kor11:23-25

Kristus Benar Benar Hadir
Mat26:26 ; Mrk14:22 ; Luk22:19 ; Yoh6:35 ; Yoh6:41 ; Yoh6:51-58 ; 1Kor11:27-29

Peringatan akan Kalvari
Mat26:28 ; Luk22:19-20 ; 1Kor10:16 ; 1Kor11:25-26

Mempersatukan Kita Dalam Kristus
Kis2:42 ; Rom12:5 ; 1Kor10:17

Diperbolehkan Menerima Salah Satu Wujud Suci, Hanya Roti atau Anggur Saja
Luk24:30 ; Yoh6:51 ; Yoh6:57-58 ; Kis20:7 ; 1Kor10:17 ; 1Kor11:27

Sumber kehidupan Kekal Dalam Tuhan
Yoh6:27 ; Yoh6:33 ; Yoh6:50-51 ; Yoh6:58 ; 1Kor11:30

Yesus Adalah Roti Kehidupan
Yoh6:35-51

Inilah Tubuh-Ku Inilah Darah-Ku
Mat26:26-27 ; Mrk14:22-24 ; Luk22:19-20 ; 1Kor10:24-25

Akibat Yang Serius Dari Dosa Terhadap Tubuh dan Darah
1Kor11:26-30

Dialog Panjang tentang Ekaristi, Yesus Benar-Benar Hadir, Dimana Yesus Secara Jelas Mengatakan “Tubuh Dan Darah-Ku”
Yoh6:32-58



Krisma/ Penguatan





Sakramen Krisma/ Penguatan


Pengurapan. Simbol dari pengurapan dengan minyak yang juga adalah pertanda Roh Kudus, sehingga menjadi satu dalam Roh Kudus. Dalam inisiasi sebagai seorang Kristen, pengurapan adalah tanda sakramen dari pernyataan Setuju (Konfirmasi), disebut “peng-Khrisma-an” di Gereja Gereja di Timur. Makna dan Kekuatan Sesungguhnya hanya bisa didapat bila dipersatukan dengan pengurapan yang dilakukan oleh Roh Kudus, oleh Yesus. Krisus (dalam bahasa Yahudi “Mesias”) berarti Dia “Yang Diurapi” oleh Roh Kudus. – Katekismus Gereja Katholik

Anointing. The symbolism of anointing with oil also signifies the Holy Spirit, to the point of becoming a synonym for the Holy Spirit. In Christian initiation, anointing is the sacramental sign of Confirmation, called "chrismation" in the Churches of the East. Its full force can be grasped only in relation to the primary anointing accomplished by the Holy Spirit, that of Jesus. Christ (in Hebrew "messiah") means the one "anointed" by God's Spirit. -- The Catechism of the Catholic Church

Roh Kudus Tinggal Dalam Diri Kita
Yoh14:17 ; Kis2:4 ; Kis10:44

Dijanjikan Oleh Kristus
Yoh14:16 ; Yoh14:26 ; Yoh15:26

Dianugerahkan Dengan Menumpangkan Tangan
Kis8:17 ; Kis19:6

Berbeda Dari Baptisan
Kis8:15

Diterima Sebelum Dibaptis
Kis10:44

Diterima Setelah Dibaptis
Kis2:38 ; Kis8:14-17 ; Kis19:5-6



Perkawinan






Sakramen Perkawinan


Dipersatukan Oleh Tuhan Allah
Kej1:28 ; Kej2:18 ; Tob8:5-7 ; Mat19:6

Hubungan Dalam Pernikahan menyerupai Kristus dan Gereja-Nya
Ef5:21-23

Dua Menjadi Satu Daging
Kej2:23-24 ; Mat19:3-6 ; Ef5:31

Hendaknya saling menghormati satu sama lainnya
1Kor7:4 ; Ef5:21-25 ; Ef21:33 ; Kol3:18-19

Persatuan Itu Kudus
1Kor7:13-14 ; Ef5:25-26

Supaya Mendapatkan Anak
Kej1:28

Perpisahan hanya Baik Untuk Jangka Waktu Pendek
1Kor7:1-5

Anak Anak Adalah Berkat Dari Tuhan
Kej24:60 ; Kej30:1-3 ; Mzm127:3 ; 1Sam1:6 ; Luk1:25

Perceraian Itu Dilarang
Mat5:32 ; Mat19:9 ; Mak10:2-12 ; Luk16:18 ; 1Kor7:10

(Hanya) Kematian (Yang Bisa) Memutuskan Pernikahan
Rom7:2 ; 1Kor7:39

Panggilan Selibat, Beberapa Orang Dipanggil Untuk Hidup Selibat (Paulus dan Banyak Pewarta Yang Lain Tidak Menikah, Yesus Tidak Menikah)
Mat19:12 ; 1Kor7:25


Pembatalan atau Perceraian?

Pembatalan atau Perceraian? Kita harus mengerti perbedaannya

Salah satu kesalah-pahaman yang paling umum tentang Ajaran Katholik adalah perbedaan antara Pembatalan dan Perceraian. Kadang-kadang orang menyamakan Pembatalan dengan Perceraian Katholik – Tidak ada lagi yang bisa lebih keliru. Bagi Orang Katholik tidak Ada Perceraian (lihat Mat5:32 ; Mat19:9 ; Mrk10:2-12 ; Luk16:18 ; 1Kor7:10). Pembatalan adalah Sebuah Pernyataan dari Gereja bahwa sebuah Sakramen Pernikahan tidak pernah terjadi / berlangsung.

One of the most common misunderstandings about Catholic teaching is the difference between an annulment and a divorce. Often people say an annulment is just a Catholic divorce -- nothing could be further from the truth. To Catholics there is no divorce (ref Mat5:32 ; Mrk10:2-12). An annulment is a statement by the Church that a sacramental marriage has never taken place.

Ambillah contoh seseorang yang dipaksa untuk menikah. Gereja akan mengatakan bahwa itu bukanlah pernikahan Kristen yang Sah. Hukum Sipil juga mengatakan hal yang sama. Pernikahan dibawah todongan senjata bukanlah pernikahan Kristen yang Sah.

Take for example someone who is forced into a marriage. The Church would say that is not a Christian marriage. Civil law is exactly the same. A shotgun wedding is not a Christian marriage.

Bagi orang Kristen ada beberapa alasan lagi untuk mendapatkan pembatalan. Gereja selalu mengajarkan bahwa pernikahan harus bersifat terbuka untuk mendapatkan anak. Jika satu pasangan menikah tapi tidak mempunyai niatan untuk memiliki anak, maka Gereja bisa memutuskan bahwa pernikahan ini tidak sacramental dan tidak bermakna. (Hati-hati untuk tidak mengartikan bahwa engkau harus mempunyai anak untuk dapat dikatakan memiliki pernikahan yang sah – engkau hanya diharuskan untuk bersikap terbuka untuk mendapatkan anak.

For Christians there are other reasons for granting an annulment. The Church has always taught that a marriage should be open to children. If a couple gets married but has no plans for children, then the Church might rule that marriage is not sacramental and is in fact null. (Be careful not to read this to mean you must have children to have a valid marriage -- you must only be open to children.)

Pembatalan adalah sebuah pernyataan dari Gereja bahwa sebuah Sakramen Pernikahan tidak pernah terjadi. Perceraian adalah sebuah pernyataan dari lembaga sipil bahwa sebuah pernikahan telah berakhir.

An annulment is a statement by the Church that a sacramental marriage did not occur. A divorce is a statement by a civil authority that a marriage is dissolved.




Pengurapan Orang Sakit/ Peminyakan





Sakramen Pengurapan Orang Sakit


Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan, Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. – Yak5:14-15

Is anyone among you sick? He should summon the presbyters of the church, and they should pray over him and anoint (him) with oil in the name of the Lord, and the prayer of faith will save the sick person, and the Lord will raise him up. If he has committed any sins, he will be forgiven. - James 5:14

Minyak Yang Digunakan Untuk Mengurapi Orang Sakit
Mrk6:13 ; Yak5:14

Diterima Dengan Iman Dalam Doa
Yak5:15

Dalam Nama Tuhan
Yak5:14

Juga Mengampuni Dosa
Jas 5:15

Mengembalikan Kesehatan
Mrk6:13 ; Yak5:15



Tahbisan





Sakramen Tahbisan


Tugas Dan Fungsi Imam Dalam Kitab Perjanjian Lama
Ul33:7-11

Keimamatan Melkisedek diatas Keimamatan Aaron
Ibr7:1-17 ; Ibr8:1-13

Melkisedek Menulis Tentang Kristus
Mzm110:4 ; Ibr5:6 ; Ibr5:10 ; Ibr6:20

Keimamatan Kristus Yang Sempurna
Ibr3:1-4 ; Ibr7:27 ; Ibr8:4-6 ; Ibr9:12-14 ; Ibr9:25 ; Ibr10:5

Pemanggilan Keduabelas Rasul
Mat10:1 ; Mat16:16-19 ; Luk6:13 ; Luk22:32 ; Yoh21:15-17

Berkat Untuk Para Rasul
Yoh20:22

Pengutusan Para Rasul (Karya Kerasulan)
Mat28:19 ; Mrk16:15 ; Luk24:47 ; Yoh20:21

Penumpangan Tangan Sebagai Tanda Untuk Meneruskan Keimamatan
1Tim4:14 ; 1Tim5:22 ; 2Tim1:6 ; Tit1:5

Tugas dari Seorang Imam
Mal1:11 ; Mat28:19 ; Yoh20:23 ; 1Kor11:24 ; Yak5:14

Tingkatan Autoritas
1Kor12:28 ; Ef4:11 ; 1Tes5:12 ; Yak3:1

Keimamatan Orang Percaya
Ef2:19-20 ; 1Pet2:5 ; 1Pet2:9

Berdoalah Untuk Karya Ke-imamat-an
Mat9:37-38 ; Luk10:2

Keimamatan dalam Era Perjanjian Baru
Rom15:16

Pelindung Lingkungan


Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi


Santo Fransiskus Xaverius
Imam dan Pelindung karya misi

Fransiskus Xaverius dikaruniai otak yang cerdas, sehingga dapat belajar dengan mudah. Ia masuk Universitas Paris dan dalam usia 28 tahun berhasil menjadi mahaguru. Orangtuanya seorang bangsawan kaya. Lingkungan pergaulannya adalah kaum terpelajar dan terkemuka Paris. Oleh sebab itu karier Fransiskus gemilang. Tapi "Apa gunanya manusia mendapatkan seluruh dunia, jika kehilangan jiwanya?" Inilah pertanyaan yang diulang-ulang oleh mahasiswa sebangsanya Ignasius Loyola. Pertanyaan ini mengusik hati Fransiskus dan membuka babak baru dalam lembaran hidupnya, sehingga pada suatu saat ia menyerah dan menjadi salah satu dari ketujuh anggota Serikat Jesus pertama. Pada tahun 1534 mereka berjanji di hadapan Tuhan untuk mengabdikan hidup mereka demi pentobatan orang tak beriman dan penyelamatan jiwa.

Tahun 1541 Fransiskus bersama dua rekan Portugis diutus ke Goa, India. Di tempat baru ini ia segera memulai karya misi dan bergerak menyusuri India Selatan dan Sri Langka. Puluhan ribu orang bertobat menjadi orang Kristen yang baik. Buah karyanya mengagumkan. Penderitaan orang pribumi yang ditimbulkan oleh tingkah penguasa sebangsa maupun penjajah "selalu menggores pedih di hatiku", kata Fransiskus pada suatu saat.

September 1545 di akhir bulan: Penduduk Malaka berbondong-bondong ke pantai menyambut 'Padre yang suci' dengan meriah dan gembira. Perbuatan-perbuatan baik dan ajaib yang dilakukannya di India sudah tersebar di Malaka. Fransiskus, nama Padre termasyur itu, sebenarnya singgah di Malaka hanya dengan maksud mencari kapal yang dapat membawanya ke Makasar. Sebab, di India ia mendengar (1545) dari tiga pemuda Makasar, bahwa daerah ini dapat ditobatkan. Rakyat akan emeluk
agama Katolik asal seorang imam diutus ke sana.

Selama tiga bulan di Malaka, Fransiskus memanfaatkan waktunya untuk menyegarkan akhlak dan kehidupan perkawinan penduduk Malaka, yang sangat merosot oleh karena kekayaan yang berlimpah-ruah. Fransiskus menjadi sahabat kaum Portugis dan rakyat Melayu. Mereka menghormatinya sebagai orang saleh. Ia berkhotbah dan rajin mengajar orang-orang yang sudah lama tidak mendapatkan pemeliharaan jiwa yang baik. Gna menunjang karya misinya, ia belajar bahasa Melayu dan menterjemahkan doa-doa penting dengan menambah sedikit keterangan.

Hari pertama tahun 1546: Fransiskus berlayar dengan kapal dagang ke pulau Ambon. Ia mencatat: "Para pelaut meminta seluruh waktuku dari pagi sampai malam: terus-menerus mendengarkan pengakuan dosa, mengunjungi orang sakit, memberikan sakramen-sakramen dan penghiburan rohani kepada mereka yang akan meninggal, dan sering pula berkhotbah. selama masa puasa saya kerjakan itu.... Pulau Ambon banyak penduduknya, di antaranya tujuh desa yang beragama Kristen. Begitu tiba, saya mengunjungi desa-desa itu dan memberikan Sakramen Permandian kepada anak-anak yang belum menerimanya. Kira-kira 390 mil dari situ terdapat suatu negeri, Pantai Moro namanya. Konon, di sana banyak orang Kristen yang sama sekali belum mendapatkan pelajaran agama. Saya akan pergi ke sana secepatnya. Saya menulis laporan ini supaya kamu tahu, betapa kamu dibutuhkan di sini. Memang saya sadar, bahwa kamu diperlukan di India juga, tapi pulau-pulau ini sangat membutuhkan pertolongan yang lebih besar lagi..." Fransiskus mempermandikan kira-kira 1000 orang Ambon dan mempersiapkan kedatangan imam-imam baru. Lalu ia menuju Ternate (Juli 1646).

Setiap pagi Fransiskus berkhotbah kepada saudagar-saudagar Portugis, yang selurh pikirannya dijejali oleh rempah-rempah dan wanita. Malam hari ia mengumpulkan orang-orang berbahasa Melayu, melatih mereka baik-baik untuk mengerti dan menghafalkan doa-doa dan menyanyi cerita-cerita Kitab Suci. Tentang hasil jerih payahnya ia menulis: "Syukur kepada Allah! Di Ternate ini sudah menjadi kebiasaan, anak lelaki di jalan-jalan dan anak perempuan serta wanita di rumah, para buruh di perkebunan dan nelayan di laut, siang-malam menyanyikan lagu suci, bukan lagi nyanyian-nyanyian kotor. Mereka senang menyanyikan Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Kesepuluh Perintah Allah, Perbuatan-perbuatan Belaskasih, Pengakuan Dosa Umum serta banyak lagu dan doa seperti ini. Mereka itu, baik yang baru bertobat maupun yang masih kafir, menyanyi dalam bahasa mereka sendiri.

Syukur kepada Allah, bahwa saya dengan cepat disukai, baik oleh orang Portugis di pulau ini maupun oleh orang pribumi yang beragama Kristen dan yang bukan!" Setelah Fransiskus mengatur kedatangan pengganti-penggantinya, ia kembali ke Malaka lalu menuju Jepang. Ia bekerja dua tahun di Jepang dengan hasil yang menggembirakan. Kemudian ia mengalihkan perhatiannya ke Tiongkok, sebuah negara besar yang pada waktu itu tertutup bagi orang asing. Ia didaratkan oleh sebuah kapal Portugis di pulau Sancian, di depan muara sungai Chukiang. Di sana ia menunggu jemputan perahu jung yang bersedia menyelundupkannya ke daratan Tiongkok. Tetapi ia jatuh sakit dan dalam waktu dua minggu meninggal di sebuah gubug, ditemani hanya oleh seorang Tionghoa muda yang telah menemani dia dari Goa. Fransiskus dipanggil Tuhan pada usia 46 tahun, Jenazahnya diantarkan ke Goa dan dimakamkan di sana sampai sekarang.

Fransiskus Xaverius (1506-1552) lahir di Navarra (Spanyol) dan meninggal di Sancian (Tiongkok). Ia dinyatakan sebagai pelindung Gereja di tanah misi.


Sumber: Ensiklopedi Orang Kudus 

Renungan Pagi: Surat Gembala Tahun Iman Bagi Umat Katolik Keuskup...

Renungan Pagi: Surat Gembala Tahun Iman Bagi Umat Katolik Keuskup...: Para Pastor, Frater, Suster serta seluruh umat Katolik di Keuskupan Banjarmasin yang terkasih, Salam sejahtera bagi anda sekalian, ...

Rabu, 10 Oktober 2012

Perihal Tahun Iman

Apa itu Tahun Iman?

TANGGAL 11 Oktober 2011 lalu, Bapa Suci Paus Benediktus XVI resmi mengeluarkan surat apostolik dengan judul Porta Fidei. Secara harafiah terjemahannya sederhana yakni “Pintu Iman”.
Maksudnya apa dengan dikeluarkanya “Tahun Iman” itu?
Rupanya, Paus Benediktus XVI pada saat berlangsung Konsili Vatikan II pernah menjadi ‘orang penting’ dalam sejarah panjang berlangsung Konsili Vatikan II.  Waktu itu, Paus masih muda dan bernama Joseph Ratzinger. Sebagai teolog muda dan berbakat serta sangat cerdas, kapabilitas dan kapasitas Joseph Ratzinger sebagai teolog mendapat tempat di Gereja dan Hirarki Jerman. Sebagai teolog, Joseph Ratzinger pergi ke Roma menghadiri Konsili Vatikan II dalam kapasitasnya sebagai ‘penasehat ahli’ mendampingi Kardinal Fringgs selaku Presiden Konferensi Para Uskup Jerman yang secara ex officio harus datang ke Roma mengikuti sidang-sidang  Konsili Vatikan II.
Konsili Vatikan II sudah barang tentu menjadi rahmat dan berkat bagi Gereja Semesta. Berkat dokumen-dokumen Konsili inilah, Gereja Katolik Universal mendapat ‘angin segar’ untuk segera memperbaharui diri dalam banyak hal dan ‘ajaran’, terutama semangatnya.
Sebagai Paus dan orang yang secara langsung ikut terlibat dalam seluruh proses diskusi dan pembahasan selama Konsili Vatikan II itu, Bapa Suci Paus Benediktus XVI ingin memaknai peristiwa peringatan 50 Tahun Konsili Vatikan II itu sebagai peristiwa iman dimana Gereja Semesta diperbaharui.
Beliau memilih hari pertama pembukaan Konsili Vatikan II sebagai Hari Pertama Tahun Iman yang akan berlangsung mulai tanggal 11 Oktober 2012 hingga 24 November 2013.
Gereja Semesta mengajak sekalian umat beriman untuk kembali kepada ‘intisari’ hidup menggereja saat ini dengan –misalnya—kegiatan mempelajari dokumen-dokumen Konsili Vatikan II karena di situlah letak ‘semangat baru’ Gereja berada. “Sepanjang Tahun Iman 2012-2013, kita semua diajak untuk memanfaatkan kesempatan istimewa ini untuk kembali kepada Kristus, merasakan pengalaman iman dalam dan melalui layanan sakramental Gereja tapi dan terutama melalui Perayaan Ekaristi,” demikian tulis Konferensi Para Uskup Amerika Serikat.
Tujuannya, tegas para Uskup AS, agar setiap umat beriman akhirnya bisa menemukan kembali  kehadiran iman dan Gereja yang memberi semangat kehidupan.
Peristiwa iman bernama Tahun Iman ini sekaligus juga untuk memperingati hadirnya buku Katekismus Katolik selama 20 tahun terakhir ini. Katekismus Katolik dan dokumen-dokumen Konsili Vatikan II menjadi sumber sangat kaya dimana umat katolik bisa belajar dan tahu intisari  iman katolik dan semangat pembaruan yang pernah ‘membakar’ Gereja Universal.
Dari Keuskupan Agung Semarang sudah muncul surat pastoral berisi sambutan Bapa Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta Pr menyikapi datangnya Tahun Iman 2012-2013 ini.
Sabtu-Minggu (6-7 Oktober 2012) pekan lalu, Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK) Indonesia juga telah merespon datangnya Tahun Iman itu dengan 2 hari seminar dengan focus pembahasan tentang Verbum Domini (Sabda Tuhan Yesus Kristus) bersama Romo Prof. Dr. Martin Harun OFM, Romo Prof. Dr. BS Mardiaatmaja SJ di STF Driyarkara Jakarta.
Artikel terkait:

Paus Benediktus XVI menetapkan Tahun Iman berlangsung dari 11 Oktober 2012 hingga 24 November 2013


Vatikan mengeluarkan rekomendasi
untuk merayakan Tahun Iman

Dalam upaya untuk membantu umat Katolik memiliki pemahaman iman mereka yang lebih baik dan menjadi saksi otentik bagi Kristus, Vatikan mengeluarkan sebuah rekomendasi pastoral untuk merayakan Tahun Iman.

Kongregasi Ajaran Iman akan merilis sebuah “catatan” pada 7 Januari, yang menguraikan tujuan tahun khusus itu dan cara-cara para uskup, keuskupan-keuskupan, paroki-paroki dan komunitas-komunitas dapat mempromosikan “kebenaran iman,” kata kongregasi itu dalam pernyataan tertulis 5 Januari.

Rekomendasi itu juga mengumumkan Dewan Kepausan untuk Evangelisasi Baru, sebuah sekretariat, akan dibentuk untuk menyarankan dan mengkoordinasikan berbagai inisiatif. Departemen baru itu akan bertanggung jawab untuk meluncurkan website khusus untuk berbagi informasi yang berguna selama Tahun Iman.

Paus Benediktus XVI menetapkan Tahun Iman berlangsung dari 11 Oktober 2012 hingga 24 November 2013 untuk membantu Gereja memfokuskan perhatian pada “Yesus Kristus dan keindahan memiliki iman kepada-Nya,” katanya.

“Gereja sangat menyadari masalah yang dihadapi iman” dan mengakui bahwa tanpa revitalisasi iman yang berakar dalam perjumpaan pribadi dengan Yesus,” maka semua reformasi lainnya akan tetap tidak efektif,” kata rekomendasi itu mengutip pidato paus itu tertanggal 22 Desember kepada para Kuria Romawi.

Tahun Iman ini dimaksudkan untuk “penemuan kembali iman sehingga para anggota Gereja akan lebih kredibel dan dengan sukacita menjadi saksi Tuhan yang bangkit, yang mampu menuntun orang-orang yang sedang mencari untuk mengimani-Nya,” kata rekomendasi itu.

Untuk memperbaharui iman seseorang dan menjadi saksi yang kredibel perlu memiliki sebuah pemahaman tentang ajaran Gereja yang benar, katanya.

Karena tahun ini, 11 Oktober, bertepatan dengan ulang tahun pembukaan Konsili Vatikan II tahun 1962 dan pengesahan Katekismus Gereja Katolik tahun 1992, itu akan menjadi kesempatan yang baik bagi dewan itu untuk memperkenalkan katekismus secara “lebih luas,” katanya.

Katekismus “merupakan sebuah bagian integral dengan ‘pembaharuan berkelanjutan” dengan merangkul yang tua dan tradisional, sambil mengungkapkan “sebuah cara baru, dalam rangka untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan zaman kita,” katanya.

Catatan itu akan memberikan rekomendasi-rekomendasi pastoral yang bertujuan membantu “perjumpaan dengan Kristus melalui saksi otentik tentang iman, dan pemahaman yang luas tentang isinya,” katanya.

Di antara inisiatif-inisiatif itu adalah berbagai peristiwa ekumenis di Vatikan bertujuan untuk memulihkan kesatuan di kalangan semua umat Kristen, termasuk “perayaan ekumenis di mana semua orang yang dibaptis akan menegaskan kembali iman mereka dalam Kristus,” katanya.

Sejumlah rekomendasi kepada uskup, keuskupan-keuskupan dan paroki-paroki termasuk membuat bahan katekese yang berkualitas yang sesuai dengan ajaran Gereja; mempromosikan prinsip-prinsip Katolik dan pentingnya Konsili Vatikan II dalam media massa dan seni; mengadakan acara-acara yang membawa seniman, akademisi dan lain-lain bersama-sama untuk memperbarui dialog diantara iman dan akal; merayakan pertobatan, dan memfokus pada liturgi, khususnya Ekaristi, katanya.

Kongregasi itu mengatakan pihaknya ingin mempromosikan rekomendasi itu karena “fungsi khusus kantor itu tidak hanya mengawal doktrin dan mengoreksi kesalahan, tetapi juga, dan terpenting, adalah mempromosikan kebenaran iman.”

Catatan kongregasi itu, disusun atas perintah Paus Benediktus, ditulis dalam konsultasi dengan kantor-kantor Vatikan lain dan dengan bantuan komite persiapan Tahun Iman.

Komite itu berkerja di bawah naungan Kongregasi Ajaran Iman, termasuk Kardinal William J. Levada, prefek kongregasi itu; Kardinal Francis E. George dari Chicago, dan Kardinal Marc Ouellet, prefek Kongregasi Uskup.

Sumber: Vatican to issue recommendations for celebrating Year of Faith

Disadur dari:www.cathnewsindonesia.com

Doa Tahun Iman



DOA TAHUN IMAN 2012-2013

Allah Bapa Mahapengasih,
kami bersyukur kepada-Mu
karena melalui Yesus Kristus Putra-Mu,
Engkau telah memanggil kami
ke dalam pangkuan Gereja Katolik yang kudus
dan merperkenankan kami masuk
ke dalam persekutuan Allah Tritunggal.

Utuslah Roh Kudus-Mu
agar kami senantiasa mempunyai iman yang hidup.
Semoga pada Tahun Iman ini
kami semakin memperdalam iman kami
melalui pendalaman Kitab Suci dan ajaran-ajaran Gereja.
Semoga dengan perayaan-perayaan suci-Mu, terutama Ekaristi,
kami semakin tinggal dalam Kristus dan berbuah
melalui perwujudan iman kami sehari-hari
di tengah aneka tantangan dan hambatan
dalam Gereja dan masyarakat pada zaman ini.

Bersama Bunda Maria, Bunda kaum beriman,
dan para rasul, guru dan teladan iman kami,
kami unjukkan doa ini kepada-Mu
dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  Amin.